Perang Dunia 3
Lama tak berjumpa, kini di tahun yang baru justru dunia makin jauh dari kata aman. Setidaknya ada 4 kejutan di awal tahun ini. Banjir Jabodetabek sehabis tahun baru, pencurian di Laut Natuna yang seolah dibiarkan, pelecehan seksual terbesar di dunia oleh seorang mahasiswa Indonesia, hingga yang paling trending di warga bumi, perang dunia 3 yang digadang-gadang akan segera meletus.
Tagar #WorldWar3 mulai viral setelah tewasnya jenderal Iran, Qassim Suleimani di Baghdad, Iraq. Sang jenderal beserta rombongan yang baru saja mendarat tiba-tiba dijatuhi bom. Serangan dari udara itu sengaja dilakukan pasukan militer Amerika Serikat. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyatakan kepada media bahwa mereka membunuh Jenderal Qassim untuk menghentikan peperangan. Entah apa yang merasukinya, ini justru membuat situasi kian memanas.
Amerika Serikat juga sadar akan bahaya yang mengancam. Mereka mengantisipasi serangan balik dari Iran dengan mempersiapkan pertahanan udaranya. Di sisi lain, Iran juga sudah mengibarkan bendera merah, tentunya bukan untuk mendukung timnas, melainkan pertanda akan balas dendam terhadap Amerika Serikat.
Tentunya ini semakin rumit apabila negara sekutu ikut campur. Inggris dan Australia yang pro Amerika, serta Rusia yang selalu menjadi musuh dari Amerika Serikat. Mungkin juga negara-negara Timur Tengah sama sama berjuang melawan pendudukan Amerika.
Yang pasti kita semuanya tidak ingin ajal kita dipercepat. Kita hanya bisa berharap semuanya kembali kondusif. Dan yang bisa kita lakukan adalah mencegah terjadinya konflik di wilayah NKRI tercinta ini. Mari tingkatkan toleransi dan rasa kekeluargaan kita karena dari Sabang sampai Merauke kita semua satu saudara sebangsa, senegara, dan setanah air, Indonesia. Well, selamat tahun baru 2020! Semoga sehat, selamat, dan sukses selalu.
Tagar #WorldWar3 mulai viral setelah tewasnya jenderal Iran, Qassim Suleimani di Baghdad, Iraq. Sang jenderal beserta rombongan yang baru saja mendarat tiba-tiba dijatuhi bom. Serangan dari udara itu sengaja dilakukan pasukan militer Amerika Serikat. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyatakan kepada media bahwa mereka membunuh Jenderal Qassim untuk menghentikan peperangan. Entah apa yang merasukinya, ini justru membuat situasi kian memanas.
Amerika Serikat juga sadar akan bahaya yang mengancam. Mereka mengantisipasi serangan balik dari Iran dengan mempersiapkan pertahanan udaranya. Di sisi lain, Iran juga sudah mengibarkan bendera merah, tentunya bukan untuk mendukung timnas, melainkan pertanda akan balas dendam terhadap Amerika Serikat.
Tentunya ini semakin rumit apabila negara sekutu ikut campur. Inggris dan Australia yang pro Amerika, serta Rusia yang selalu menjadi musuh dari Amerika Serikat. Mungkin juga negara-negara Timur Tengah sama sama berjuang melawan pendudukan Amerika.
Yang pasti kita semuanya tidak ingin ajal kita dipercepat. Kita hanya bisa berharap semuanya kembali kondusif. Dan yang bisa kita lakukan adalah mencegah terjadinya konflik di wilayah NKRI tercinta ini. Mari tingkatkan toleransi dan rasa kekeluargaan kita karena dari Sabang sampai Merauke kita semua satu saudara sebangsa, senegara, dan setanah air, Indonesia. Well, selamat tahun baru 2020! Semoga sehat, selamat, dan sukses selalu.
Komentar
Posting Komentar